A.SEJARAH SINGKAT
Patah Tulang (Eupharbia tirucalli L.) merupakan tanaman yang berasal dari Afrika tropis ini menyukai tempat terbuka yang terkena cahaya matahari langsung. Di Indonesia ditanam sebagai tanaman pagar, tanaman hias di pot, atau tumbuh liar dan dapat ditemukan dari dataran rendah sampai 600 m dpl.
Beberapa nama lain ataupun nama daerah dari tanaman patah tulang adalah Susuru (Sunda), kayu urip, pacing tawa, tikel balung (Jawa),; Kayu jaliso, kayu leso, kayu langtolangan, kayu tabar (Madura); Patah tulang (Sumatera), kayu potong (Kangean).
Adapun Klasifikasi dari tanaman patah tulang adalah sebagai berikut :
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Euphorbiales
Famili : Euphorbiaceae
Genus : Eupharbia
Spesies :Eupharbia tirucalli L.
B.DESKRIPSI TANAMAN
Perdu, tumbuh tegak, tinggi 2-6 m, pangkal berkayu, banyak bercabang, bergetah seperti susu yang beracun. Tangkainya setelah tumbuh sekitar 1 jengkal akan segera bercabang dua yang letaknya melintang, demikian seterusnya sehingga tampak seperti percabangan yang terpatah-patah.Patah tulang mempunyai ranting bulat silindris berbentuk pensil, beralur halus membujur, warnanya hijau. Daunnya jarang, terdapat pada ujung ranting yang masih muda, kecil-kecil, bentuknya lanset, panjang 7-25 mm, cepat rontok.
Bunga terdapat diujung batang, berupa bunga majemuk yang tersusun seperti mangkok, warnanya kuning kehijauan. Buahnya bila masak akan pecah dan melemparkan biji-bijinya. Selain digunakan sebagai tanaman obat, diketahui juga cabang dan ranting yang telah dikeringkan bila dibakar dapat mengusir nyamuk.
C.KANDUNGAN DAN MANFAAT a. Kandungan
Getah dari tanaman patah tulang mengandung senyawa euphorbone, taraksasterol, alfa-laktucerol, euphol, senyawa damar yang menyebabkan rasa tajam ataupun kerusakan pada selaput lendir, kautschuk (zat karet) dan zat pahit. Bau tanaman ini lemah dengan rasa mula-mula tawar namun kelamaan akan menimbulkan rasa tebal di lidah. Sementara getahnya beracun (toksik).
b. Manfaat
Bagian tanaman yang digunakan sebagai obat adalah akar, batang kayu, ranting, dan getahnya.
Indikasi
Akar dan ranting digunakan untuk :
1. nyeri lambung (gastristis),
2. tukak rongga hidung,
3. rematik, tulang terasa sakit,
4. nyeri saraf,
5. Wasir, dan
6. sifillis
Batang kayu digunakan untuk :
1. sakit kulit
2. kusta (Morbus Hanses), dan
3. kaki dan tangan baal
Cara Pakai
Giling akar dan ranting patah tulang yang telah dikeringkan sampai halus menjadi bubuk. Campur dengan lontong beras sampai merata, lalu buat pil kecil-kecil sebesar telur cecak. Jemur sampai kering supaya bisa disimpan. Dimakan jika perlu.
Pemakaian luar digunakan dengan cara sebagai berikut. Tumbuk herba segar sampai halus, lalu turapkan ke tempat yang sakit, seperti bisul, kurap, terkilir, tulang patah, rematik, tahi lalat membesar dan gatal, cacar ular (herpes zooster), borok atau ulkus duri atau tulang ikan. Atau, bisa juga herba segar ditumbuk halus, lalu campur dengan susu untuk penyakit kulit, seperti gatal-gatal, kurap, tumor, kutil, dan kapalan (clavus)
Catatan
Hati-hati mematahkan dahan patah tulang agar getah tidak mengenai mata. Jika getah memerciki mata, cepat bilas dengan air kelapa atau santan. Getah bisa menyebabkan mata menjadi buta.
D. DAFTAR PUSTAKA
http://www.anneahira.com/tanaman-obat/patah-tulang.htmhttp://www.plantamor.com/index.php?CatID=12
http://www.pdpersi.co.id/?show=info_pdpersi/about_us/index
http://tanamanobatalamiah.blogspot.com/
http://www.suaramedia.com/gaya-hidup/kesehatan/23467-tanaman-herba-patah-tulang-obati-kutil-hingga-wasir.html
Yang sedang mencari bibit tanaman obat patah tulang. Silahkan WhatsApp ke 085727812151