Pada kesempatan x ini penulis ingin sekali mengulas sedikit tentang AKHLAK. Ya, menarik untuk dikaji ulang mengingat hal ini sangat erat kaitannya dengan apa yang telah kita lihat pada generasi muda sekarang khususnya pada generasi muda islam. Sangat tidak patut dan ironis kita melihatnya, agama yang pada dasarnya sangat menjunjung tinggi nilai-nilai kesopanan dan etika dalam pergaulan seolah tidak ada lagi diindahkan. Padahal jika kita mangkaji ulang sejarah maka kita akan mendapati bahwa sesungguhnya Nabi besar kita Muhammad SAW misi paling utama yang dia emban dan dia lakukan adalah untuk menyempurnakan akhlak dan tingkah laku umat manusia yanga pada saat itu tak ayal lebih buruk dari pada binatang “Hanyalah aku diutus (oleh Allah) untuk menyempurnakan akhlak.”.

Sedikit penjabaran di atas hanyalah sebagai pengantar saja, sekarang mari kita melihat situasi dan kondisi di sekitar kita. Mari kita mengkaji sepenting apakah sebenarnya akhlak itu dalam kehidupan manusia. Mungkin banyak diantara kita kurang memperhatikan masalah akhlak. Di satu sisi kita lebih mengutamakan tauhid yang memang merupakan perkara pokok/inti agama ini, berupaya menelaah dan mempelajarinya, namun disisi lain dalam masalah akhlak kurang diperhatikan. Sehingga tidak dapat disalahkan bila ada keluhan-keluhan yang terlontar dari kalangan awwam, seperti ucapan : “Wah udah ngerti agama kok kurang ajar sama orang tua.” Atau ucapan : “Dia sih agamanya bagus tapi sama tetangga tidak pedulian.”, dan lain-lain.

Seharusnya ucapan-ucapan seperti ini ataupun yang semisal dengan ini menjadi cambuk bagi kita untuk mengoreksi diri dan membenahi akhlak. Islam bukanlah agama yang mengabaikan akhlak, bahkan islam mementingkan akhlak. Yang perlu diingat bahwa tauhid sebagai sisi pokok/inti islam yang memang seharusnya kita utamakan, namun tidak berarti mengabaikan perkara penyempurnaannya. Dan akhlak mempunyai hubungan yang erat. Tauhid merupakan realisasi akhlak seorang hamba terhadap Allah dan ini merupakan pokok inti akhlak seorang hamba. Seorang yang bertauhid dan baik akhlaknya berarti ia adalah sebaik-baik manusia. Semakin sempurna tauhid seseorang maka semakin baik akhlaknya, dan sebaliknya bila seorang muwahhid memiliki akhlak yang buruk berarti lemah tauhidnya.

Kembali pada masalah akhlak, dampak yang sangat nyata terjadi pada remaja-remaja saat sekarang ini. Bagaimana kita lihat mereka dengan seenak perutya bertingkah, memanggil dengan menjerit, memaki pada setiap orang yang mereka rasa tidak cocok dengan mereka, dan yang lebih sering lagi kita dengar dan kita saksikan bagaimana kata-kata kotor dengan lancarnya keluar dari mulut mereka seolah sudah menjadi makanan mereka setiap harinya. Dan yang lebih parah dan sangat ironis kelakuan-kelakuan seperti itu berlaku pada remaja-remaja yang berpendidikan tinggi bahkan sudah mengenyam bangku kuliahan.Padahal pelajaran tentang akhlak/etika bukanlah sesuatu yang baru didapat dibangku perkuliahan, melainkan dari TK, SD, SMP, SMA dan bahkan dari kita lahir pun kita sudah diajari supaya kita bertingkah dengan sopan dan santun.

Di lingkup kampus misalnya, setuju atau tidak maka kita akan melihat pemandangan yang tidak sesuai dengan apa yang seharusnya terjadi, mahasiswa berbicara dengan dosennya dengan nada lantang, bertingkah tanpa etika, berkata-kata kotor serta saling memaki antar sesama mahasiswa, berlagak bak seorang preman dengan tato dan tindik di seluruh bagian tubuhnya, tentu hal-hal ini sangat tidak lajim kita lihat mengingat kampus merupakan tempatnya orang-orang berpendidikan. Itu hanya sedikit contoh dari sekian banyak hal-hal buruk yang ada dikampus berkenaan tentang tingkah laku mereka yang jauh tidak mencerminkan ciri orang berpendidikan. 

Padahal suka atau tidak suka secara hati nurani siapapun akan menolak semua itu, karena pada dasarnya secara naluriah manusia pastinya menyukai hal-hal yang baik dan menentramkan hati serta enak untuk dirasa dan dipandang mata. Sebagai bukti,  ketika kita dimaki orang maka secara otomatis kita sangat marah dan benci dengan kondisi tersebut (kita tidak suka denagn makian), ketika kita salah dan ditegur dengan dibentak-bentak maka kita akan menolak cara tersebut (kita tidak suka dengan cara yang tidak sopan dan kasar), ketika kita mendengar orang berkata dengan mengeluarkan kata-kata kotor maka kita akan merasa risih dan tidak nyaman dengan kondisi seperti itu (kita tidak suka dengan kata-kata yang tidak sononoh/ perkataan kotor). Maka semua itu sudah menunjukkan bahwa sebenarnya secara naluriah manusia tidak menyukai hal-hal yang tidak baik. 

Jadi intinya sangat penting bagi kita untuk menyertakan akhlak ataupun etika dalam setiap tingkah laku kita kapanpun dan dimanapun kita berada, karena seperti halnya kejujuran, akhlak adalah mata uang yang berlaku dimana saja dan memiliki nilai yang tinggi dimata manusia dan bahkan Allah SWT.

Akhlak merupakan kepribadian yang mencerminkan tingkah laku dan perbuatan manusia dalam usaha membentuk pribadi yang sempurna berdasarkan prinsip-prinsip yang telah ditetapkan oleh Allah SWT.

NB : Mohon maaf jika pembahasannya kurang nyambung dan terlalu menoton. Yang terpenting semoga pesan nya samapai kepada pembaca sekalian





Diposting oleh heri kurnianto Jumat, 29 April 2011

0 komentar

Posting Komentar

Zona Ngombrol


Click here for Myspace Layouts

heri kurnianto. Diberdayakan oleh Blogger.

Subscribe here

Cari Data

Custom Search